Selasa, 07 Februari 2012

SATOE ATAP ( Sayang Itoe Tanpa Pamrih )

Satoe Atap (SA) adalah sebuah organisasi sosial yang peduli anak jalanan dan anak miskin kota di daerah semarang. Berawal dari keinginan beberapa mahasiswa di semarang yang peduli dengan pendidikan bagi anak jalanan, maka pada tahun 2007 di bentuklah sebuah organisasi kecil yang bertujuan agar para anak jalanan  mengerti membaca, menulis, dan berhitung.
Satoe atap berfokus pada pendidikan anak jalanan dan anak miskin kota. Setiap selasa dan rabu diadakan pengajaran buat para anak-anak yang bertempat di daerah seroja dan tanggul banjir kanal. Mereka melakukan kegiatan belajar-mengajar seperti belajar menulis, belajar membaca, belajar berhitung. Tak jarang juga satoe atap mengadakan kegiatan di luar kegiatan rutin tersebut, terkadang pada saat-saat tertentu mereka mengadakan kegiatan mengajak anak-anak untuk rekreasi pendidikan seperti ke pabrik jamu jago, muri, museum, wihara sam po kong, dan masih banyak lagi. Pada saat-saat tertentu juga banyak organisasi , HMJ, UKM untuk bekerja sama dengan Satoe Atap mengadakan acara khusus untuk para anak-anak seperti sosialisasi kesehatan, pembagian buku , dan permeriksaan gigi.
 Para volunteer aktif satoe atap pada saat ini, kira-kira berjumlah 30 orang, mereka umumnya adalah mahasiswa-mahasiswa yang sedang berkuliah di Semarang . Mereka berasal dari universitas yang berbeda, jurusan yang berbeda, daerah asal yang berbeda, tapi mereka memiliki satu kepedulian dan harapan yang sama.
Jumlah anak-anak di bawah naungan satoe atap kurang lebih ada 50 orang anak. Mereka umum nya adalah anak-anak sekolah dasar dan anak-anak putus sekolah. Mereka berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Tak jarang bila ada waktu-waktu luang yang mereka miliki mereka gunakan untuk membantu orang tua mereka.
Satoe atap adalah bukti bahwa di zaman sekarang ini, zaman multidimensi, zaman yang  kebanyakan para individunya lebih mementingkan diri sendiri dan memiliki pola hidup individualisme dan hedonisme, masih ada segelintir orang yang peduli pada masalah pendidikan anak-anak jalanan dan anak miskin kota, masih ada orang-orang yang tergerak hatinya untuk membuat perubahan bagi anak-anak jalanan. Mereka yakin bahwa suatu saat nanti secercah harapan muncul dari raut wajah mereka yang kumal. Sebuah semangat hadir dari baju mereka yang sudah tak jelas bentuknya. Mereka percaya di balik tatanan rambut yang tak jelas dari anak-anak itu, di dalam hati anak-anak tertanam sebuah harapan yang cerah untuk menjalani hidup ini.               Satoe Atap tidak sekedar mengajarkan baca-tulis dan berhitung tetapi mereka mengajarkan sebuah harapan.
Karena menjadi aktivis sosial adalah menjadi Pelayan Tuhan. . . .

Tidak ada komentar: