Rabu, 18 Juli 2012

PA ke III ( Kunci Keberhasilan )

Mazmur  1:1-6 Jalan orang benar dan jalan orang fasik
1Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri dijjalan orang berdosa, dan yang tidak duduk di kumpulan pencemooh,
2Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan merenungkan Taurat itu siang dan  malam
3Ia seperti pohon, yang di tanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil
4Bukan demikian orang fasik; mereka seperti sekam yang di tiupkan angin,
5Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;
6Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Kali ini, aku mau coba share kan apa yang aku dapet dari PA ke kemaren bareng Agus ma Om Rudi.
Di mazmur yang pertama di tunjukkan bahwa apa yang kita perbuat akan berhasil (mazmur 1 : 3b ), tapi bila kita menginginkan apa yang  kita perbuat berhasil ada beberapa syaratnya, diantaranya adalah tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, tidak berdiri dijalan orang berdosa, dan tidak duduk di kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan merenungkan Taurat itu siang dan malam. jadi sudah jelas semua nya, bila apa yang kita lakukan ingin berhasil, maka syarat tersebut adalah syarat wajib untuk di jalani. Sebelum kita bahas lebih lanjut, aku mau coba jelaskan ‘’Berhasil’’ menurut ayat ini sebenarnya apa ? menurut pribadi aku sendiri, ‘’berhasil’’ di sini berhubungan dengan ‘PANGGILAN’ kita di dunia ini, setiap kita yang ada di dunia ini pasti sudah Tuhan tanamkan sebuah ‘misi’, sebuah ‘panggilan’, sebuah ‘passion’ yang harus di lakukan. Entah itu menjangkau jiwa-jiwa, menjadi berkat, terjun di dunia pekerjaan, entertain, atau apalah itu, Tuhan sudah siapkan panggilan itu, dan kita tidak bisa lari dari apa yang menjadi penggilan kita. Setiap hidup kita pasti Tuhan merencanakan sebuah Tujuan yang mulia, namun tujuan itu bisa berhasil bila kita menuruti ‘syarat’ yang sesuai dengan firman


Tidak berjalan menurut nasihat orang fasik
‘Terkadang iblispun bisa menyamar sebagai malaikat terang’ secara sadar atau tidak sadar, saat kita tersesat, tak tahu kemana arah yang kita tuju, banyak sekali nasihat-nasihat yang menjatuhkan kita kedalam kegelapan. Seakaan nasihat itu seperti penyelamat dalam hidup kita, padahal itu adalah sebuah portal yang mengarahkan kita menjauh dari Allah. Contohnya: ‘kalo ga merokok itu ga gaul men, ga ngerokok itu banci’ lalu realita dunia barat ‘’ Cewe kalo masih perawan berarti kuper, cewe itu kuno’’ jelas itu menyesatkan tapi kenyataannya tidak dapat di pungkiri lagi, seakaan itu adalah hal yang wajar. Tapi jelas Alkitab tidak membenarkan hal itu.

Tidak berdiri di jalan orang berdosa
Saat kita mendengar nasihat-nasihat dari orang fasik, dan bila kita menuruti serta melakukannya, maka kita sudah berdiri di jalan orang berdosa, jalan yang membawa kita pada kebinasaan, jalan yang membuat kita tidak ‘Berhasil’. Bila teman-teman sedang berada di jalan orang berdosa, berbaliklah ke jalan yang benar, dan minta pengampunan kepada Allah.

Tidak duduk di kumpulan pencemooh
Bergaul sangatlah penting bagi hidup kita, sebagai manusia kita butuh sosialisasi, dan kita tak dapat hidup sendiri, Lewat ayat ini Tuhan mengingatkan kita agar kita tidak duduk di kumpulan pencemooh

Kesukaannya ialah Taurat Tuhan
Mungkin ini kelihatannya rumit, susah dan mustahil di lakukan, tapi cobalah kamu akan lihat sebuah kemustahilan terjadi dalam hidupmu, kamu akan lihat sesuatu yang ‘berbeda’ di hidupmu

Merenungkan Taurat itu siang dan malam
Bila kita sudah menyukai Taurat Tuhan, lantas kita berhenti di tempat itu saja. Berarti kamu belum menyukai taurat Tuhan itu sepenuh nya. Bila kita benar-benar menyukai Firman Tuhan, akan tumbuh sebuah kerinduan yang besar untuk membaca merenungkan Firman itu siang dan malam, ingat, apa yang telah kalian renungkan itu, itu tidak akan sia-sia, ada buah yang akan kalian petik. Tapi sebenarnya apa fungsi dari Firman Tuhan itu: ‘’Ia seperti pohon, yang di tanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya (Mazmur 1 : 3a )’’ Firman Tuhan itu seperti sumber air yang takkan pernah mengering, dan bila kita merenungkan firman itu siang dan malam, maka kita seperti pohon di tepi aliran air, kita akan mendapat sebuah penyegaran yang terus berganti, kekuatan yang berbeda. Namun ketika kita berhenti merenungkan Firman Tuhan, maka aliran air itu akan berhenti dan otomatis kita akan mati.

‘’Yang menghasilkan buahnya pada musimnya’’
Garis bawahi kata ‘’musim’’. Musim di sini menunjukkan ada proses yang harus kita lalui, ada rintangan dan halangan yang kita hadapi, ada waktu yang di tempuh agar semuanya indah pada waktunya, bila kita tetap setia pada janjiNya, jangan takut kita punya Allah yang menepati semua janjiNya.



Tidak ada komentar: